Santigi (phempis acidula)
Di dunia bonsai hampir semua pecinta bonsai mengenal tanaman Santigi (phempis acidula). Jenis tanaman ini memang cukup disukai para pebonsai karena memiliki karakteristik yang bagus dan menarik untuk dijadikan bonsai.
Santigi memiliki banyak sebutan diberbagai daerah antara lain stigi, kastigi, sentigi, drini, mentigi dan lain-lain.
1. Mengenal SANTIGI (PHEMPIS ACIDULA)
Terkadang orang awam salah menafsirkan tanaman lain sebagai santigi, diantaranya adalah yang biasa dikenal santigi gunung dan juga santigi lanang. Padahal yang sesungguhnya santigi adalah jenis tanaman dengan habitat asli tepi pantai berpasir atau karang laut, dengan bentuk daun kecil lonjong, berbunga putih dan biji dalam 1 kelopak bunga.
Lebih jelas lagi ada pada gambar berikut,
a. Santigi (Phempis Acidula)
b. Santigi Gunung disebut juga Manis Rejo / Delima Montak (Vaccinium Varingiaefolium)
c. Santigi Lanang sesungguhnya tanaman Teruntum (Lumnitzera Racemosa)
Dari beberapa gambar diatas sudah terlihat jelas perbedaan tanaman dan dari genus juga berbeda.
2. Santigi Dihabitat Alami
Santigi hidup ditepi pantai berpasir dan ada juga yang hidup dikarang. Dari habitat hidupnya maka santigi dibedakan menjadi 2 jenis.
a. Santigi karang.
Umumnya hidup dipantai berkarang dan mencengkeram kuat batu karang.
- Kulit dan kambium:
Untuk santigi pasir kambium lebih tipis dari pada santigi karang, warna kambium/kulit santigi pasir coklat kehitaman, kalau jenis karang cenderung berwarna putih dan mudah mengerak terkesan tua. Kambium jenis pasir kalau sudah dipot dan kena panas dingin biasanya kambium sedikit demi sedikit akan terkelupas, menyisakan kambium yg dibutuhkan/jaringan kehidupan untuk menyuplai makanan dari akar. Untuk jenis karang lebih kuat untuk ngelupas kulit dari kayu.
- Daun:
Perbedaan daun jenis pasir cenderung lancip jarak daun berongga/kurang rapat berdaun tipis. Jenis karang daun lebih rapat, berdaun agak keovalan bahkan ada yang bulat, daun lebih tebal. Jenis karang lebih bandel karena kambium dan daun lebih tebal, karena banyak menyimpan makanan.
Santigi juga memiliki berbagai macam varian yang dibedakan dari bentuk daun yang berbeda beda, ada yang bulat, lonjong, oval, dan macam2. Pemberian nama varian pun sesuai selera sang pemilik santigi.
Intinya santigi ada 2 JENIS dan banyak VARIAN.
3. Santigi untuk bonsai.
Menjadikan santigi untuk menjadi bahan bonsai memiliki tantangan tersendiri bagi pecinta bonsai. Sebagian orang menganggap santigi sulit untuk dirawat, bahkan cenderung gampang mati. Ingat resiko mati untuk santigi yang berasal dari bahan dongkelan sangat besar karena itu bahan dongkelan memerlukan perlakuan khusus. Tetapi jika sudah mengetahui cara merawatnya ternyata sangat mudah.
Bahan bonsai santigi selain dari dongkelan bisa juga dari cangkok dan biji.
Tips merawat santigi :
a. Bahan dari dongkelan.
- Untuk media tanam cukup sediakan pasir malang/laut yang kasar dicampur sekam padi. Untuk perbandingan 3 pasir : 1 sekam.
- Letakkan ditempat yang teduh dan jika perlu disungkup, untuk sungkup cukup sebatas batang saja jangan sampai media.
- Jika tidak disungkup semprot batang sesering mungkin kurang lebih 3-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban batang.
- Jika sudah keluar tunas baru dan sudah panjang keluar cabang baru, itu pertanda akar sudah mulai keluar dan bisa dipindah ketempat yang tersinari matahari, tapi jangan full matahari.
- Perlu di ingat... jika tunas tumbuh tetapi tidak bercabang kemungkinan itu adalah pertumbuhan dari sisa2 kambium, biasanya jika seperti itu tiba2 santigi mati. Itu dikarenakan kambium sudah habis dan akar tidak tumbuh.
- Jika masih ragu silahkan memakai perangsang kimia ZPT atau yang alami dengan mengoleskan bawang merah pada potongan akar.
- Apabila mendapatkan bahan yang berasal dari pantai pasang surut dan bahan terendam air laut, siram bahan dengan air laut setiap hari sekali, selingi dengan menyiram air tawar. Perlakuan ini sampai anda yakin bahan sudah benar2 hidup, dan kurangi penyiraman dengan air laut secara pertahap.
b. Bahan dari Cangkok.
Untuk anda yang belum memiliki santigi sekarang sudah banyak pembudidaya santigi di daerah Sidoarjo dan juga Semarang yang menjual bahan bibit dari cangkok.
Menanam bahan dari cangkok terbilang cukup mudah, siapkan media pasir malang dan sekam dan sedikit humus atau pupuk kandang dan masukkan bahan sekaligus media cangkok. Teduhkan sampai daun mulai segar dan panaskan secara bertahap.
c. Semai biji Santigi
Menanam dari biji sebenarnya cukup menguji kesabaran, karena pertumbuhan semai santigi sangat lambat. Tapi justru ini yang menjadi tantangan tersendiri untuk pebonsai. Anda bisa mendapatkan biji santigi dengan cara memanen dari alam maupun beli dari pembudidaya santigi. Untuk memanen dari alam pilihlah buah santigi yang sudah tua, ciri2 buah yang sudah tua adalah kelopak buah sudah pecah dan kelihatan biji2nya yang bergerombol seperti puzle.
Buah santigi jemur sampai kering dan keluarkan biji dari cangkang buah. Jemur biji sampai kering.
Sekarang sudah banyak pembudidaya yang juga menjual biji santigi, dan siap untuk disebar dimedia tanam.
Media tanam biji santigi, siapkan pasir yang agak halus bisa dicampur dengan sedikit sekam. Taburkan biji dimedia sampai merata dan tutupi dengan menaburi sedikit pasir/sekam. Semprot spray beberapa kali sehari untuk menjaga kelembaban media.
Biji akan mulai tumbuh 2 minggu kadang juga lebih.
Bibit yang sudah setinggi 10 cm bisa dipisahkan atau ditanam di pot agar mempercepat pertumbuhan.
Santigi memiliki banyak sebutan diberbagai daerah antara lain stigi, kastigi, sentigi, drini, mentigi dan lain-lain.
1. Mengenal SANTIGI (PHEMPIS ACIDULA)
Terkadang orang awam salah menafsirkan tanaman lain sebagai santigi, diantaranya adalah yang biasa dikenal santigi gunung dan juga santigi lanang. Padahal yang sesungguhnya santigi adalah jenis tanaman dengan habitat asli tepi pantai berpasir atau karang laut, dengan bentuk daun kecil lonjong, berbunga putih dan biji dalam 1 kelopak bunga.
Lebih jelas lagi ada pada gambar berikut,
a. Santigi (Phempis Acidula)
b. Santigi Gunung disebut juga Manis Rejo / Delima Montak (Vaccinium Varingiaefolium)
Dari beberapa gambar diatas sudah terlihat jelas perbedaan tanaman dan dari genus juga berbeda.
2. Santigi Dihabitat Alami
Santigi hidup ditepi pantai berpasir dan ada juga yang hidup dikarang. Dari habitat hidupnya maka santigi dibedakan menjadi 2 jenis.
a. Santigi karang.
Umumnya hidup dipantai berkarang dan mencengkeram kuat batu karang.
b. Santigi pasir
Habitat hidupnya di pantai berpasir, muara dan sekitar mangrove.
Perbedaan jenis santigi pasir dan karang.- Kulit dan kambium:
Untuk santigi pasir kambium lebih tipis dari pada santigi karang, warna kambium/kulit santigi pasir coklat kehitaman, kalau jenis karang cenderung berwarna putih dan mudah mengerak terkesan tua. Kambium jenis pasir kalau sudah dipot dan kena panas dingin biasanya kambium sedikit demi sedikit akan terkelupas, menyisakan kambium yg dibutuhkan/jaringan kehidupan untuk menyuplai makanan dari akar. Untuk jenis karang lebih kuat untuk ngelupas kulit dari kayu.
- Daun:
Perbedaan daun jenis pasir cenderung lancip jarak daun berongga/kurang rapat berdaun tipis. Jenis karang daun lebih rapat, berdaun agak keovalan bahkan ada yang bulat, daun lebih tebal. Jenis karang lebih bandel karena kambium dan daun lebih tebal, karena banyak menyimpan makanan.
Santigi juga memiliki berbagai macam varian yang dibedakan dari bentuk daun yang berbeda beda, ada yang bulat, lonjong, oval, dan macam2. Pemberian nama varian pun sesuai selera sang pemilik santigi.
Intinya santigi ada 2 JENIS dan banyak VARIAN.
3. Santigi untuk bonsai.
Menjadikan santigi untuk menjadi bahan bonsai memiliki tantangan tersendiri bagi pecinta bonsai. Sebagian orang menganggap santigi sulit untuk dirawat, bahkan cenderung gampang mati. Ingat resiko mati untuk santigi yang berasal dari bahan dongkelan sangat besar karena itu bahan dongkelan memerlukan perlakuan khusus. Tetapi jika sudah mengetahui cara merawatnya ternyata sangat mudah.
Bahan bonsai santigi selain dari dongkelan bisa juga dari cangkok dan biji.
Tips merawat santigi :
a. Bahan dari dongkelan.
- Untuk media tanam cukup sediakan pasir malang/laut yang kasar dicampur sekam padi. Untuk perbandingan 3 pasir : 1 sekam.
- Letakkan ditempat yang teduh dan jika perlu disungkup, untuk sungkup cukup sebatas batang saja jangan sampai media.
- Jika tidak disungkup semprot batang sesering mungkin kurang lebih 3-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban batang.
- Jika sudah keluar tunas baru dan sudah panjang keluar cabang baru, itu pertanda akar sudah mulai keluar dan bisa dipindah ketempat yang tersinari matahari, tapi jangan full matahari.
- Perlu di ingat... jika tunas tumbuh tetapi tidak bercabang kemungkinan itu adalah pertumbuhan dari sisa2 kambium, biasanya jika seperti itu tiba2 santigi mati. Itu dikarenakan kambium sudah habis dan akar tidak tumbuh.
- Jika masih ragu silahkan memakai perangsang kimia ZPT atau yang alami dengan mengoleskan bawang merah pada potongan akar.
- Apabila mendapatkan bahan yang berasal dari pantai pasang surut dan bahan terendam air laut, siram bahan dengan air laut setiap hari sekali, selingi dengan menyiram air tawar. Perlakuan ini sampai anda yakin bahan sudah benar2 hidup, dan kurangi penyiraman dengan air laut secara pertahap.
b. Bahan dari Cangkok.
Untuk anda yang belum memiliki santigi sekarang sudah banyak pembudidaya santigi di daerah Sidoarjo dan juga Semarang yang menjual bahan bibit dari cangkok.
Menanam bahan dari cangkok terbilang cukup mudah, siapkan media pasir malang dan sekam dan sedikit humus atau pupuk kandang dan masukkan bahan sekaligus media cangkok. Teduhkan sampai daun mulai segar dan panaskan secara bertahap.
c. Semai biji Santigi
Menanam dari biji sebenarnya cukup menguji kesabaran, karena pertumbuhan semai santigi sangat lambat. Tapi justru ini yang menjadi tantangan tersendiri untuk pebonsai. Anda bisa mendapatkan biji santigi dengan cara memanen dari alam maupun beli dari pembudidaya santigi. Untuk memanen dari alam pilihlah buah santigi yang sudah tua, ciri2 buah yang sudah tua adalah kelopak buah sudah pecah dan kelihatan biji2nya yang bergerombol seperti puzle.
Buah santigi jemur sampai kering dan keluarkan biji dari cangkang buah. Jemur biji sampai kering.
Sekarang sudah banyak pembudidaya yang juga menjual biji santigi, dan siap untuk disebar dimedia tanam.
Media tanam biji santigi, siapkan pasir yang agak halus bisa dicampur dengan sedikit sekam. Taburkan biji dimedia sampai merata dan tutupi dengan menaburi sedikit pasir/sekam. Semprot spray beberapa kali sehari untuk menjaga kelembaban media.
Biji akan mulai tumbuh 2 minggu kadang juga lebih.
Bibit yang sudah setinggi 10 cm bisa dipisahkan atau ditanam di pot agar mempercepat pertumbuhan.
Bagaimana pun juga santigi adalah tanaman laut, walau sudah ditanam di pot santigi masih memerlukan nutrisi dari air laut. Sebagai pengantinya adalah dengan cara menaburkan garam kasar non yodium setiap 2-3 minggu sekali.
Yups... semua tergantung selera anda mau memulai dari yang mana untuk membuat bonsai santigi, perlu di ingat... kesabaran merawat santigi adalah kunci keberhasilan mencapai hasil terbaik.
"BONSAI ADALAH SENI YANG TIADA AKHIR"
Sekian dulu pembahasan tentang santigi, dan semoga bermanfaat untuk para pecinta bonsai.
Terima kasih...
*Sumber gambar dari berbagai media dan foto dari groub bonsai.
Terima kasih juga kepada:
#Bonsai Santigi Indonesia (BSI)
#Komunitas Budidaya Santigi(KBS)
#Bursa Bonsai Santigi Indonesia (BBSI)
#Belajar Bonsai (BB)
Mantap, semoga semakin sukses dan sll bermanfaat,salam 1 hobi
BalasHapusIya mas budi... trima kasih sudah mampir.
BalasHapusJaya terus ya agar memberi terus info yang bermanfaat seputer bongsaiπππ
BalasHapusAjib infonya...
BalasHapusBibit pohon stigi gunung nya ada eg
BalasHapusBibit pohon santigi pantai di saya juga ada mas
BalasHapusKalo ada yang minat mohon di konfirmasi
BalasHapusSaya sangat tertarik keunikan bonsai yg satu ini semoga sukses pebonsai santigi salam satu hobby
BalasHapusInfo yg baik... thanks bro Nanang .. semoga sehat selalu dan ditunggu info2 lainnya
BalasHapusInfo yg sangat membantu... semoga anda mendapat balasan dariNya... aamiin
BalasHapusSaya pencinta bonsai santigi,kalau bs bagikn nmr tlp untuk pemesanan bibit santigi
BalasHapusKerennnn..
BalasHapusJadi inspirasi
Josss mas...tak ambil sitik tulisane yo...hehehe ( dulur lanang hendie ganteng noviadi tiada tara )
BalasHapusMantul
BalasHapusMantul santiginya
BalasHapusSaya mau pingin meminang pohon santigi Lanang (truntum Lumnitzera racemosa & pohon santigi gunung /centige merah tersebut...apakah bisa saya dapatkan utk di lestarikan dibudidayakan utk di π rumah ditanam dibesarkan dulu hingga suatu hari nanti bisa saya cangkok /okulasi /diperbanyak sesuai dng alurnya. Berapa harga kedua nya itu admin...Rp____??? Terimakasi ππ²π¨ Bisakah saya membelinya adakah masih stock pohonnya yg siap dijual utk umum?? Di izinkan apa tidak ? Tolong di infokan ke -Saya sedini mungkin terimakasi banyak . Itu kalau diBali yg Sentigi gunung disebut Cantige dan yg di mangrove santigi Lanang itu disebut Banal merah . Jadi mohon direspon positif suksemamewali .
BalasHapusini no wa saya,,085231402229,,,saya msu beli bibitnya
BalasHapusAda pohon mirip santigi gunung... Berhabitat digunung juga berpucuk merah dan kulitnya sering di jual untul bahan obat obatan tradisional... Apakah itu termasuk santigi gunung ???
BalasHapusTerimakasih infonya karena sangat berguna buat saya untuk membonsai santigi, maklum saya pemula di bidang bonsai.
BalasHapusπππ
BalasHapus